• Terkini
  • Trending
Klan Habib Baalwi, Dulu Antek Penjajah Belanda Kini Penjajah Bangsa Nusantara

Klan Habib Baalwi, Dulu Antek Penjajah Belanda Kini Penjajah Bangsa Nusantara

5 Agustus 2024
Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

10 Agustus 2025
Relevansi NU dan Identitas Islam Nusantara Pasca Munculnya PWI-LS

Relevansi NU dan Identitas Islam Nusantara Pasca Munculnya PWI-LS

7 Agustus 2025
PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

5 Agustus 2025
PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

4 Agustus 2025
Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

1 Agustus 2025
Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

1 Agustus 2025
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

جواب عماد الدين عثمان البنتني الجاوي الشافعي لمقدمة أحمد بن عوض العماني في كتابه الكشف الستار عن الدلائل والآثار

30 Juli 2025
HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

27 Juli 2025
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

الأبحاث العلمية أثبتت أن وجود الفقيه المقدم لم يسجل في التاريخ بل تؤكد انه شخص خيالي

26 Juli 2025
Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

7 April 2025
PWILS Desak Kasus Chat Mesum Riziq Syihab Dilanjutkan

PWILS Desak Kasus Chat Mesum Riziq Syihab Dilanjutkan

31 Maret 2025
Rabithah Babad Kebantenan Menolak Idrus bin Salim Al Jufri Diangkat Jadi Pahlawan

Rabithah Babad Kebantenan Menolak Idrus bin Salim Al Jufri Diangkat Jadi Pahlawan

30 Maret 2025
IKLAN
  • Tentang
  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak
  • Login
lspwi.com
IKLAN
  • Beranda
  • Berita
    • Semua
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Politik
    • Sains
    PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

    PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

    PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

    PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Tidak Merasa Paling Benar

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Islam
    • Semua
    • Fiqih
    • Tasawuf
    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Hukum Kafir Bagi Orang Yang Mengaku Mi’raj Seperti Faqih Muqoddam Ba’Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menjawab Tuduhan Hanif Dkk Terhadap Tesis Penulis

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menanggapi Kata Pengantar Muhammad Najih Sarang di Buku Resmi Rabitah Alwiyyah

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Semua
    • Budaya
    • Sejarah
    Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

    Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

    Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

    Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Tidak Memenuhi Syarat, Idrus Bin Salim Al-Jufri Tidak Bisa Diangkat Pahlawan Nasional

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Gus Aziz Jazuli Meluruskan Tentang Nasab Ba’alwi, Gus Baha Belum Standar Ilmiah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

  • Tekno
    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
    • Semua
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Politik
    • Sains
    PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

    PWI-LS Desak DPRD Pemalang Bentuk Pansus Bentrokan Pemalang Minta Pertenggungjawaban Bupati

    PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

    PWILS Pemalang Kembalikan Bantuan Korban Bentrok Kepada Bupati Pemalang Ini Sebabnya

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Tidak Merasa Paling Benar

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Islam
    • Semua
    • Fiqih
    • Tasawuf
    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    Houthi dan Penolakan Nasab Beberapa Hasyimiyin: Pemurnian Keturunan atau Pelunasan Dendam?!

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Hukum Kafir Bagi Orang Yang Mengaku Mi’raj Seperti Faqih Muqoddam Ba’Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menjawab Tuduhan Hanif Dkk Terhadap Tesis Penulis

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menanggapi Kata Pengantar Muhammad Najih Sarang di Buku Resmi Rabitah Alwiyyah

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Semua
    • Budaya
    • Sejarah
    Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

    Polemik Klaim Nasab KRT Sumodiningrat Memanas, Peneliti Tantang Dialog Ilmiah Lawan Pihak Luthfi bin Yahya

    Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

    Why the Claim That Habib Ba’alwy from Yemen Is a Descendant of Prophet Muhammad ﷺ Is Scientifically Implausible

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Tidak Memenuhi Syarat, Idrus Bin Salim Al-Jufri Tidak Bisa Diangkat Pahlawan Nasional

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Gus Aziz Jazuli Meluruskan Tentang Nasab Ba’alwi, Gus Baha Belum Standar Ilmiah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

  • Tekno
    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
lspwi.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
  • Islam
  • Kebangsaan
  • Peradaban
  • Opini
  • Tekno
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
IKLAN
IKLAN
Beranda Berita

Klan Habib Baalwi, Dulu Antek Penjajah Belanda Kini Penjajah Bangsa Nusantara

Kang Diens Oleh Kang Diens
5 Agustus 2024
Dalam Berita, Opini, Sejarah
0
Klan Habib Baalwi, Dulu Antek Penjajah Belanda Kini Penjajah Bangsa Nusantara
0
BAGIKAN
0
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter##
IKLAN

Penulis dari Swedia, Juri Lina, pada tahun 2004 menulis buku kontroversial “Architects of Deception—The Concealed History of Freemasonry” mengungkapkan bahwa ada tiga cara untuk melemahkan dan menjajah suatu negeri:
1. Kaburkan sejarahnya;
2. Hancurkan bukti-bukti sejarahnya agar tak bisa dibuktikan kebenarannya;
3. Putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya, katakan bahwa leluhurnya itu bodoh dan primitif.[1]

Hari ini Klan Habib Baalwi terbukti melakukan tiga hal yang disebutkan Juri Lina di atas. Klan Habib Baalwi melakukan upaya pelemahan dan penjajahan kepada kita, Bangsa Nusantara. Bukti-buktinya empiris bertebaran di mana-mana dengan kuantitas yang banyak.

Mari kita lihat dari perspektif lain modern.

KH. Tamam Munji dalam podcast Padasuka TV berjudul ‘PBNU Serius Sikat ‘Penyimpangan’ Sejarah NU, Bagaimana Sikap Terhadap Polemik Nasab?’[2] mengungkapkan dari perspektif Gramsci dan Foucault, Kyai Tamam menyatakan “Baalwi sah sebagai penjajah!”:

… penjajahan itu yang maklum kita kenal itu melalui kekerasan, melalui pertumpahan darah. Tapi itu penjajahan yang sangat klasik. Ada penjajahan yang modern yaitu melalui ilmu pengetahuan. Jadi relasi kuasa itu bisa ditempuh dengan cara klasik seperti yang saya sebutkan tadi melalui senjata tapi ada relasi kuasa itu yang diciptakan dengan cara yang sangat modern yaitu melalui pengetahuan. Ini bisa dibaca dari teori Michael Foucault. Kemampuan ilmu pengetahuan yang. diciptakan oleh kelompok tertentu untuk kehendak kuasa ini dengan cara yang sangat lembut dan tersistematik dan pada puncaknya inilah nanti akan muncul sebuah hegemoni di tengah masyarakat dan itu bisa dibaca dengan teori Antonio Gramsci. Dari dua teori ini Baalwi itu sudah sah sebagai penjajah dari perspektif modern yaitu dari perspektif Antonio Gramsci maupun dari perspektif relasi kuasa Michael Foucault.

Mari kita lihat preseden historis di mana pelaku kejahatan dan penjajahan juga sama yaitu Klan Habib Baalwi.

KH. Imaduddin dalam tulisan berjudul ‘Kesaksian Ulama Yaman Tentang Peran Ba’alwi dalam Pemalsuan Sejarah Hadramaut’[3] mengutip Abdullah bin Shalih yang memaparkan peranan Klan Habib Baalwi sebagai ‘hewan peliharaan lokal’ penjajah Inggris di Hadramaut.

Dalam hal apa yang dilakukan penjajah Inggris di Hadramaut melalui hewan peliharaan lokalnya yaitu Klan Habib Baalwi, Abdullah bin Shalih mengutip perkataan seorang politisi Jerman: “Hapuslah sejarah rakyat dan setelah satu generasi mereka akan berubah menjadi sekumpulan warga biasa dan setelah generasi berikutnya Anda akan mampu memerintah mereka, seolah-olah mereka adalah sekawanan domba”. Juga ia mengutip ucapan politisi lainnya : “Kami mengalahkan mereka bukan ketika kami menyerbu mereka, tetapi ketika kami membuat mereka melupakan sejarah dan peradaban mereka”.

Terang-benderang, saksikanlah, Klan Habib Baalwi melakukan upaya-upaya penjajahan dengan pattern yang sama persis dulu di Hadramaut sana dan kini di Nusantara sini.

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca

Lalu bagaimana pandangan militer? Mari kita lihat.

Jendral Ahmad Nurwahid, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di podcast  ‘Polemik Nasab Habib, Distorsi Sejarah, Pemalsuan Makam, dan Relasinya Dengan Cinta Tanah Air’[4] bersama penulis, Dr. Sugeng Sugiharto, Kyai Imad, Tb. Mogi Nurfadil Satya dan Gus Fuad Plered; penulis bertanya apakah pemalsuan makam itu bisa dikategorikan sebagai suatu ancaman bagi eksistensi bangsa dan negara Indonesia? Beliau menjawab:

.. yang harus kita waspadai untuk menjaga ketahanan nasional bangsa Indonesia yaitu ideologi politik sosial ekonomi budaya ya hukum maupun keamanan dan pertahanan itu kan tadi ya kelompok-kelompok neokolonialisme termasuk radikalisme terorisme tadi itu, selalu mereka memanipulasi, mendistorsi agama kemudian menghancurkan budaya dan kearifan lokal. Nah barangkali kalau yang ditanyakan tadi relevansinya di situ ‘menghancurkan budaya tradisi dan kearifan lokal’. Dan yang paling bahaya adalah menghilangkan, membiaskan dan menyesatkan sejarah bangsa sehingga bangsa ini enggak punya PD, enggak punya kehormatan, kebanggaan dan cenderung inferior atau kalau orang Malaysia (bilang) namanya Indon ya. Nah seperti itu.

Itu karena kita terlalu lama dijajah dan boleh dibilang kita merdeka secara teritorial tapi sekali lagi tadi ya, kita di era asimetris war atau proxy war. Ini kan selalu apa yang disampaikan oleh Gus Fuad tadi selalu kita ada penjajahan spiritual, penjajahan ekonomi, penjajahan budaya dan lain sebagainya ini yang harus menjadi kewaspadaan kita kemudian kelompok-kelompok neokolonialisme tadi juga ingin memecah belah di di antara anak bangsa mengadu domba di antara bangsa dan yang harus dicatat bahwa mereka ini kan sebenarnya kan gerakan politik ya ekstremisme kanan kiri lainnya termasuk radikal liberalisme kebebasan yang melanggar etika, moral maupun akhlak. Itu semuanya gerakan politik sebagai kelanjutan daripada kolonialisme tadi…

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca

Penulis ambil 3 (tiga) poin substansi dari jawaban Jendral Ahmad Nurwahid mengenai kelompok neokolonialisme termasuk radikalisme terorisme:

  1. Selalu memanipulasi atau mendistorsi agama;
  2. Selalu menghancurkan budaya, tradisi, dan kearifan lokal;
  3. Yang paling berbahaya adalah menghilangkan, membiaskan dan menyesatkan sejarah bangsa sehingga bangsa ini tidak memiliki kepercayaan diri, tidak punya kehormatan, kebanggaan dan cenderung inferior.

Klan Habib Baalwi melakukan tiga poin di atas. Klan Habib Baalwi memenuhi kriteria kelompok neokolonialisme dan radikalisme terorisme. Serta, berdasar keterangan Jendral Ahmad Nurwahid, Klan Habib Baalwi melakukan hal yang paling berbahaya bagi Bangsa kita, Indonesia Nusantara, yaitu membiaskan dan menyesatkan sejarah bangsa.

Kita telah mengetahui keterangan dari Juri Lina, Antonio Gramsci, Michael Foucault, ulama Yaman sendiri yaitu Abdullah bin Shalih, dan dari perspektif militer, Jendral Ahmad Nurwahid. Dari keterangan-keterangan itu sangat jelas dan sahih Klan Habib Baalwi menjajah Bangsa Nusantara (Indonesia). Anda, keluargamu dan Bangsamu sedang dijajah oleh Klan Habib Baalwi. Sadarilah: keselamatanmu, keluargamu, dan Bangsamu dalam keadaan terancam bahaya oleh Klan Habib Baalwi Imigran Yaman Cucu Yuya Dukun Firaun.

Dari sini pula kita memahami bahwa, Wahai Bangsa Nusantara, ketahuilah: jiwa Klan Habib Baalwi bukanlah Indonesia. Jika Klan Habib Baalwi berjiwa Indonesia tentu hatinya tidak akan mau melakukan kejahatan fatal semacam itu kepada bangsa Nusantara sebab dengan melakukannya mereka akan melihat itu sama artinya membahayakan, melukai bahkan membunuh dirinya sendiri. Manusia normal tidak akan sudi melakukan hal-hal yang merugikan dan melukai dirinya sendiri.

Lantas apa yang membuat Klan Habib Baalwi tega berbuat kejahatan fatal kepada kepada Bangsa Nusantara? Jawabannya: karena Klan Habib Baalwi melihat dirinya bukan Indonesia. Klan Habib Baalwi memandang dan memposisikan dirinya sebagai suatu entitas yang terpisah dan berbeda dari Bangsa Nusantara, Indonesia. Klan Habib Baalwi dan Indonesia dua entitas yang berbeda. Jika Indonesia terluka dan terbunuh, mereka memandang dirinya tidak terluka dan terbunuh, yang terluka dan terbunuh adalah orang lain yaitu Bangsa Nusantara yang tidak ada hubungan sama sekali dengan dirinya. Begitulah paradigma mereka.

Mungkin sebagian dari Anda memandang mereka sebagai saudara, namun sayangnya Klan Habib Baalwi tidak memandangmu sebagai saudara. Klan Habib Baalwi memandangmu hanya laksana hewan buruan yang sudah sewajarnya dicabik-cabik demi keuntungan dan kepentingan eksistensial mereka sendiri. Mereka tak peduli apa yang terjadi padamu, pribumi Nusantara, sepanjang kepentingan mereka tidak dalam bahaya. Prof. Azyumardi Azra mengemukakan preseden historis itu: mereka mengabaikan penindasan Belanda kepada kaum muslim pribumi sepanjang kepentingan mereka tidak dalam bahaya[5].

IKLAN

Sudah 100 tahun lebih mereka dihidupi tanah Nusantara,  dimaklumi, dimengerti, diterima, bahkan diperlakukan dengan baik hingga sangat baik oleh pribumi Nusantara; namun paradigma dan behaviour Klan Habib Baalwi tidaklah berubah semenjak zaman dulu di mana pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara sebagai antek penjajah Belanda dalam menindas pribumi Nusantara, hingga sekarang telah berlalu lebih dari 100 tahun pun tetap saja mereka tidak berubah bahkan berani tanpa ragu-ragu menjadi penjajah itu sendiri. Dalam durasi sepanjang itu, kita telah menyaksikan dengan terang benderang seterang matahari di siang hari keteguhan hati dan keistiqomahan Klan Habib Baalwi untuk tidak memandang dirinya Indonesia dan tidak memandang pribumi Nusantara sebagai saudaranya.

Oleh karena Klan Habib Baalwi telah membuktikan dalam durasi demikian panjang mengenai keteguhan hati dan pikirannya bahwa mereka bukan Indonesia, rasanya sungguh tidak sopan apabila kita tak mengapresiasi, tak kita amini, tak kita berikan dan tak kita wujudkan. Sungguhlah amat buruk akhlak kita apabila memaksa mereka untuk menjadi Indonesia padahal mereka berteguh hati tidak mau. “Kami habib, kami Hadramaut, kami bukan Indonesia” itulah keteguhan hati mereka. Sebagai wujud akhklakul karimah, mari kita kabulkan, Saudara. Mari terima saja dengan legowo keteguhan hati mereka itu: Baiklah, kami Indonesia, kalian bukan kami, mereka bukan kita, mereka bukan Indonesia.

Penulis: Kgm. Rifky Zulkarnaen


[1] https://kumparan.com/firdza-radiany/pengaburan-sejarah-adalah-kejahatan-terbesar-belanda-terhadap-indonesia/4
[2] https://www.youtube.com/live/QHs-BZUcIgY?si=Re3h-z1DCJlCD6GW&t=5393
[3] https://www.nahdlatul-ulum.com/kesaksian-ulama-yaman-tentang-peran-baalwi-dalam-pemalsuan-sejarah-hadramaut/
[4] https://www.youtube.com/live/4S8K3Leva7s?si=nmboHUAmuO8r0fIv&t=2931
[5] Dr. Muhammad Noupal, M. Ag. KONTROVERSI TENTANG SAYYID UTSMAN BIN YAHYA (1822-1914) SEBAGAI PENASEHAT SNOUCK HURGRONJE. Anual International Conference on Islamic Studies (ACIIS XII). Hal 1388.

IKLAN
Sebelumnya

MUI Terima Aliansi Pecinta Ulama Nusantara, Bahas Soal Kesesatan Oknum Habib Melecehkan Seksual

Berikutnya

Menanggapi Lora Ismail: Istikharahlah, Agar Mengetahui Apakah Ba’Alwi Cucu Nabi Muhammad SAW Atau Bukan

Berikutnya

Menanggapi Lora Ismail: Istikharahlah, Agar Mengetahui Apakah Ba'Alwi Cucu Nabi Muhammad SAW Atau Bukan

  • Tentang
  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak
Advertisement: 0811-2011-002

Copyright© 2025 .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
  • Islam
  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
  • Tekno
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum

Copyright© 2025 .