Masyarakat mungkin sudah familiar dengan sosok Habib Utsman bin Yahya, keturunan imigran Yaman yang terkenal dengan tanda atau lencana penghargaan yang ia dapatkan dari pemerintah penjajah Belanda. Tetapi banyak yang belum mengetahui bahwa selain Utsman bin Yahya ada seorang habib juga yang mendapatkan lencana tanda penghargaan dari pemerintah penjajah Belanda atas jasa-jasanya terhadap penjajah, ia adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi dari Kwitang Jakarta Pusat. Panggilan habib sendiri berarti bahwa ia adalah seseorang dari marga Ba’alwi Yaman bukan berarti ia adalah keturunan Rasulullah seperti banyak disalah fahami orang.
Habib Ali Kwitang, demikian ia lebih di kenal mendapatkan tanda penghargaan dari pemerintah penjajah Belanda berdasar sebuah foto yang ditampilkan dalam Digital Collection of Leiden University Libraries, Southeast Asian & Caribbean Image (KITLV) 115127. Foto Habib Ali Kwitang itu dibubuhi tandatangan dari Habib Ali sendiri dan diproduksi tahun 1936 M.
Dalam foto itu Habib Ali Kwitang tampak mengenakan dua lencana, lencana pertama berlatar bintang 11 atau 12 sudut yang belum diketahui dari mana ia mendaptaknannya. Sedangkan lencana kedua adalah lencana dari pemerintah kerajaan Belanda yang berupa salib. Lencana seperti itu terdaftar sebagai salah satu dari lencana penghargaan yang diberikan oleh pemerintah penjajah kerajaan Belanda.
Lencana itu dikenal dengan nama lencana Huisorde van de Gouden Leeuw van Nassau atau Orde Singa Emas Wangsa Nassau. Lencana seperti itu diberikan sebagai penghargaan atau hadiah pribadi dari penguasa monarki Belanda kepada seseorang yang telah dikenal atas jasa spesial bagi keluarga atau wangsa kerajaan.