• Terkini
  • Trending
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

Syaikh Yusuf An-Nabhani Mengitsbat Ba’Alwi Berbasis Subjektifitas Tanpa Data Dan Dalil

8 Juli 2024
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

جواب عماد الدين عثمان البنتني الجاوي الشافعي لمقدمة أحمد بن عوض العماني في كتابه الكشف الستار عن الدلائل والآثار

30 Juli 2025
HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

27 Juli 2025
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

الأبحاث العلمية أثبتت أن وجود الفقيه المقدم لم يسجل في التاريخ بل تؤكد انه شخص خيالي

26 Juli 2025
Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

7 April 2025
PWILS Desak Kasus Chat Mesum Riziq Syihab Dilanjutkan

PWILS Desak Kasus Chat Mesum Riziq Syihab Dilanjutkan

31 Maret 2025
Rabithah Babad Kebantenan Menolak Idrus bin Salim Al Jufri Diangkat Jadi Pahlawan

Rabithah Babad Kebantenan Menolak Idrus bin Salim Al Jufri Diangkat Jadi Pahlawan

30 Maret 2025
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

Tidak Memenuhi Syarat, Idrus Bin Salim Al-Jufri Tidak Bisa Diangkat Pahlawan Nasional

28 Maret 2025
Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Tidak Merasa Paling Benar

23 Maret 2025
Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

23 Maret 2025
PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

23 Maret 2025
Nasab Palsu Dianggap Tahta: Warisan Oligarki Tak Kasat Mata Yang Singkirkan Sejarah dan Kompetensi Bangsa

Nasab Palsu Dianggap Tahta: Warisan Oligarki Tak Kasat Mata Yang Singkirkan Sejarah dan Kompetensi Bangsa

23 Maret 2025
Oligarki Genealogis: Membongkar Kultus Nasab Habib Ba’Alwi Yang Tidak Terbukti

Oligarki Genealogis: Membongkar Kultus Nasab Habib Ba’Alwi Yang Tidak Terbukti

22 Maret 2025
IKLAN
  • Tentang
  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak
  • Login
lspwi.com
IKLAN
  • Beranda
  • Berita
    • Semua
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Politik
    • Sains
    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Tidak Merasa Paling Benar

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    RUU TNI Disahkan Jadi UU, DPR Gelar Rapat Paripurna

    RUU TNI Disahkan Jadi UU, DPR Gelar Rapat Paripurna

    Israel Serang Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    Israel Serang Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    3 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

    3 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Islam
    • Semua
    • Fiqih
    • Tasawuf
    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Hukum Kafir Bagi Orang Yang Mengaku Mi’raj Seperti Faqih Muqoddam Ba’Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menjawab Tuduhan Hanif Dkk Terhadap Tesis Penulis

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menanggapi Kata Pengantar Muhammad Najih Sarang di Buku Resmi Rabitah Alwiyyah

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Migrasi Klan Ba’Alwi Dan Pengakuan Sebagai Keturunan Nabi

    Migrasi Klan Ba’Alwi Dan Pengakuan Sebagai Keturunan Nabi

  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Semua
    • Budaya
    • Sejarah
    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Tidak Memenuhi Syarat, Idrus Bin Salim Al-Jufri Tidak Bisa Diangkat Pahlawan Nasional

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Senjata Utama Klan Habib Baalwi dalam Operasi Klandestin Baalwisasi-Yamanisasi Nusantara

    Senjata Utama Klan Habib Baalwi dalam Operasi Klandestin Baalwisasi-Yamanisasi Nusantara

    Habib Baalwi’s Doctrine Psycho-Linguistic Model (Pattern) and Its Impact to Nusantara

    Habib Baalwi’s Doctrine Psycho-Linguistic Model (Pattern) and Its Impact to Nusantara

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Gus Aziz Jazuli Meluruskan Tentang Nasab Ba’alwi, Gus Baha Belum Standar Ilmiah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

  • Tekno
    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
    • Semua
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Politik
    • Sains
    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Pentingnya Menjaga Persatuan dan Tidak Merasa Paling Benar

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    Seminar Kebangsaan PWILS: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman Tekankan Persatuan Sebagai Pilar Kejayaan Indonesia

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    PWILS Capai 7 Juta Anggota: Diluar Dugaan Jauh Melampaui Target Semula

    RUU TNI Disahkan Jadi UU, DPR Gelar Rapat Paripurna

    RUU TNI Disahkan Jadi UU, DPR Gelar Rapat Paripurna

    Israel Serang Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    Israel Serang Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    3 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

    3 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Islam
    • Semua
    • Fiqih
    • Tasawuf
    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Hukum Kafir Bagi Orang Yang Mengaku Mi’raj Seperti Faqih Muqoddam Ba’Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menjawab Tuduhan Hanif Dkk Terhadap Tesis Penulis

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Menanggapi Kata Pengantar Muhammad Najih Sarang di Buku Resmi Rabitah Alwiyyah

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Habib, Pendusta? Gen Yang Jahat Atau Ideologi Yang Sesat

    Migrasi Klan Ba’Alwi Dan Pengakuan Sebagai Keturunan Nabi

    Migrasi Klan Ba’Alwi Dan Pengakuan Sebagai Keturunan Nabi

  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Semua
    • Budaya
    • Sejarah
    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN KWITANG PERAIH TANDA PENGHARGAAN DARI PENJAJAH BELANDA

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Tidak Memenuhi Syarat, Idrus Bin Salim Al-Jufri Tidak Bisa Diangkat Pahlawan Nasional

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Teks Lengkap Qanun Asasi Perjuangan Walisongo Indonesia

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Who is Benefiting dari Baalwisasi-Yamanisasi Klan Habib Baalwi

    Senjata Utama Klan Habib Baalwi dalam Operasi Klandestin Baalwisasi-Yamanisasi Nusantara

    Senjata Utama Klan Habib Baalwi dalam Operasi Klandestin Baalwisasi-Yamanisasi Nusantara

    Habib Baalwi’s Doctrine Psycho-Linguistic Model (Pattern) and Its Impact to Nusantara

    Habib Baalwi’s Doctrine Psycho-Linguistic Model (Pattern) and Its Impact to Nusantara

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Game of Thrones
    • MotoGP 2017
    • eSports
    • Fashion Week
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    Runtuhnya Marwah Habaib Ba ‘Alwi

    “Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

    Gus Aziz Jazuli Meluruskan Tentang Nasab Ba’alwi, Gus Baha Belum Standar Ilmiah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Hadramaut Negeri Penuh Tragedi, Dan Tarim Adalah Kota Terkutuk Yang Dilaknat Allah

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Risiko Pernikahan Sedarah Dari Klan Ba’Alwi Ditinjau Dari Sisi Genetika

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Membenci dan Memerangi Klan Habib Baalwi adalah Kemuliaan

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

    Habaib Ba’Alwi Kaum Pengacau Keturunan Bani Khazar Kaukasus

  • Tekno
    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Mengenal dan Memahami Teknologi AI

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Teknologi Terbaru yang Sedang Viral: AI, Web3, dan Perangkat Canggih

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
lspwi.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
  • Islam
  • Kebangsaan
  • Peradaban
  • Opini
  • Tekno
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum
IKLAN
IKLAN
Beranda Islam Fiqih

Syaikh Yusuf An-Nabhani Mengitsbat Ba’Alwi Berbasis Subjektifitas Tanpa Data Dan Dalil

Kang Diens Oleh Kang Diens
8 Juli 2024
Dalam Fiqih, Kisah, Kitab, Manuskrip, Opini, Peristiwa, Pesantren, Pustaka, Sejarah, Tokoh, Ulama
0
“Tarekat” Alawiyah Tidak Memenuhi Syarat Disebut Tarekat Muktabaroh Dalam Lingkup Nahdlatul Ulama

KH Imaduddin Utsman al-Bantani

0
BAGIKAN
0
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter##
IKLAN

Penulis: Imaduddin Utsman Al Bantani

Salah seorang yang menyebut nasab Ba Alawi adalah Syaikh Yusuf al-Nabhani (w. 1350 H). ia bukan keluarga Ba Alawi. penyebutan oleh An-Nabhani ini, banyak dinukil oleh pembela nasab Ba Alawi sebagai salah satu hujjah ketersambungan nasab Ba Alawi. Apakah benar pernyataan Syekh Yusuf al nabhani ini bisa menjadi hujjah?

Sebelumnya mari kita berkenalan dengan Syekh Yusuf al Nabhani. Nama lengkapnya adala Yusuf bin Ismail bin Yusuf bin Ismail bin Hasan bin Muhammad al Nabhani. Ia lahir tahun 1846 H. di Palestina. Ia belajar di Universitas Al Azhar Mesir. Setelah ia keluar dari Al Azhar, ia bekerja sebagai redaktur di Koran “Al Jawa’ib” di kota Al Astanah Kajakstan. Ia wafat tahun 1932 M di Beirut (Riyadul Jannah h. 15). Dilihat dari tahun wafatnya Ia jauh lebih yunior dari Syekh Nawawi al Bantani yang tercatat wafat tahun 1897 M.

Dalam kitabnya, Riyadul jannah fi Adzkaril Kitab wassunnah, ia memuji nasab Ba Alawi. Mari kita perhatikan bagaimana kalimat Syaikh Yusuf al Nabhani ketika ia memuji Ba’alwi sebagai berikut:

«إن سادتنا آل باعلوي، قد أجمعت الأمة المحمدية في سائر الأعصار و الأقطارِ، على أنهم من أصح أهل بيتِ النبوة نسباً، وأثبتهم حسباً، و أكثرهم علماً و عملاً و فضلاً و أدباً. وهم كلهم من أهل السنة والجماعة، على مذهب إمامنا الشافعي رضي الله عنه

“Sesungguhnya para sadat kita Ba’alwi telah berijma’ umat Nabi Muhammad SAW di seluruh masa dan daerah bahwa sesungguhnya mereka termasuk dari paling sahihnya nasab ahli bait Nabi, dan paling tetap pangkatnya, dan paling banyak ilmu, amal, keutamaan, dan akhlaknya. Dan mereka semuanya dari ahlisunnah waljama’ah madzhab Imam Sayfi’i” (Riyadul Jannah h. 23).

Bagi orang bodoh, suatu ungkapan dari orang lain akan ditakar oleh subjektifitas: “siapa yang mengatakan”. Sedangkan bagi orang cerdas, suatu ungkapan akan ditakar oleh objektifitas: “apa yang dikatakan”. Orang bodoh ketika menilai sesuatu mengandalkan perasaannya. Perasaan suka atau tidak suka; dekat atau tidak dekat. Lalu perasaan ini dikedepankan dengan mengabaikan nalar kritisnya. Dengan itu sepanjang masa, orang-orang bodoh selalu dimanfaatkan orang-orang yang punya tujuan untuk mendapatkan kepentingannya walau harus mengorbankan orang-orang bodoh tersebut. Orang-orang cerdas ketika mendapatkan suatu narasi ia tidak akan menerimanya begitu saja, ia bawa narasi itu ke hadapan realitas: sesuai atau tidak; benar atau salah, baru ia akan menerima atau menolak.

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca
IKLAN

Makanya di dalam Islam, jihad yang diajak oleh Nabi dengan resiko hilangnya nyawa itu, tidak hanya dijanjikan surga tetapi juga harta ghanimah. Jika ia mati mendapatkan surga; jika ia hidup mendapatkan harta. Itu semua karena Islam menghargai hak-hak kemanusiaan yang dimiliki setiap individu untuk hidup sejahtera.

Berbeda dengan para pimpinan ormas Islam yang mendoktrin pengikutnya yang bodoh untuk berbuat sesuatu atas nama agama, namun, hak-hak kemanusiaannya diabaikan. Dengan doktrin agama, ia menuntut pengikutnya untuk setia kepadanya, tetapi sama sekali pengikutnya itu tidak akan mendapatkan apapun dari kesetiaannya selain kerugian. Ia ajak pengikutnya berdemo dengan biaya sendiri dengan dalih perjuangan dan keikhlasan, sementara sebenarnya ia sedang menjaring para “dalang tajir” untuk kekayaannya. Jika ada pengikutnya yang absen tidak mengikuti suatu kegiatan yang ia agendakan, maka ia akan mengecapnya sebagai orang yang tidak istiqomah dalam berjuang dan tidak mempunyai keikhlasan.

Jika ada pimpinanya diundang berceramah di suatu provinsi, maka pengikutnya yang ada di provinsi itu harus hadir di titik-titik tempat pimpinannya itu berceramah, walaupun jarak rumah pengikutnya itu ratusan kilometer. Tentu untuk dapat hadir ke acara yang jauh itu harus membutuhkan biaya, dan ia pun harus meninggalkan kegiatan rutinnya yang berharga. Kadangkala di bulan-bulan tertentu acara pimpinannya itu bisa 20 titik di suatu provinsi, dan ia harus selalu datang ke seluruh acara itu, kalau tidak ia akan di cap sebagai pengikut yang tidak setia, tidak ikhlas dan pengecut. Padahal kedatangannya hanya sebagai jama’ah untuk membuat kesan bahwa pimpinannya itu banyak pengikutnya. Ormas semacam ini harus ditinggalkan karena hanya akan merugikan, baik dunia maupun akhirat.

Dalam ungkapan Syekh Yusuf al Nabhani tersebut, ia melakukan apa yang disebut “da’watul ijma’” (mengklaim adanya ijma’ ulama) tentang beberapa hal, yaitu: pertama, ijma’ ulama bahwa nasab Ba’alwi adalah nasab yang paling sahih; kedua, ijma’ ulama bahwa Ba’alwi paling tetap kedudukannya; ketiga, bahwa Ba’alwi paling banyak ilmunya, amalnya, keutamaannya dan akhlaknya; keempat, bahwa Ba’alwi semuanya Ahlussunnah wal jama’ah bermadzhab Syafi’i. Benarkah semua klaim itu? mari kita bongkar satu persatu.

Klaim adanya ijma’ dari Syekh Yusuf al Nabhani bahwa nasab paling sahih itu jelas tidak sesuai kenyataan. Klaim ijma nasab Ba’alwi paling sahih itu tertolak. Karena, mensahihkan nasab Ba’alwi berarti mensahihkan bahwa Ubaid adalah anak Ahmad bin Isa. sementara, nasab Ubed tertolak sebagai anak Ahmad berdasarkan kitab nasab Abad ke-5-9 Hijriah. Jadi ungkapan Syekh Yusuf al Nabhani bahwa “telah terjadi ijma’ ulama tentang bahwa nasab Ba’alwi adalah nasab paling sahih” itu seluruhnya tidak dapat dibenarkan. Pertama klaim adanya ijma, itu jelas tidak terbukti. Bagaimana adanya ijma’, keberadaan sosok Ubed saja tidak terbukti; kedua, klaim paling sahih, jelas tertolak. Jangankan disebut bahwa nasab Ba’alwi paling sahih, dikatakan nasab sahih saja tertolak. Nasab Ba’alwi adalah nasab yang batil, munqoti’un, maudhu’un (nasab batal, terputus dan palsu).

Syekh Yusuf al Nabhani tidak membawakan satupun dalil bahwa benar Ubaid adalah anak Ahmad bin Isa. Ia hanya bernarasi lepas tanpa data. Sementara data menyebutkan tidak ada satupun kitab nasab yang menyebut nama Ubed sebagai anak Ahmad bin Isa sampai Ba’alwi mengakuinya sepihak di abad sembilan tanpa adanya satupun sumber dari kitab nasab yang menjadi referensinya. kitab Syajarah Mubarakah abad ke-6 menyebutkan anak Ahmad bin Isa hanya tiga: Muhammad, Ali dan Husain, tidak ada Ubed. Dari sini “da’watul ijma’” (pengakuan adanya ijma’) tentang sahihnya nasab Ba’alwi yang disebutkan oleh Syekh Yusuf itu adalah hoak belaka. Nasab Ba’alwi itu “maudu’” (diciptakan) baru abad sembilan Hijriah, sebelumnya “zero”. Keberadaanya pun tertolak secara permanen oleh kitab Al Syajarah al Mubarakah.

Begitupula klaim adanya ijma’ bahwa nasab Ba’alwi paling teritsbat kedudukannya. Itu tidak terbukti. Bahkan paling tertolak. Begitupula klaim adanya ijma’ bahwa Ba’alwi paling banyak ilmunya, amalnya, keutamaannya dan akhlaknya. Semua itu tidak terbukti. Khusunya di Indonesia hari ini. para Ba’alwi dari sisi ilmu, ceramah-ceramah mereka di media sosial lebih menjual khurafat daripada ilmu; dari sisi amal, kebanyakan mereka suka berjoged; dari sisi akhlak, penceramah mereka suka mencaci maki dan berkata kotor. Lalu klaim adanya ijma’ tentang ilmu, amal dan akhlak itu dilihat dari mana?

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca

Lalu klaim Syekh Yusuf al Nabhani bahwa telah terjadi ijma’ ulama, bahwa Ba’alwi semuanya Ahlussunnah wal jama’ah bermadzhab Syafi’i itu hoak juga. Buktinya di Indonesia ini para Ba’alwi banyak yang bermadzhab Syi’ah. Contohnya Husen al Habsyi Bangil, itu Syi’ah. Begitu juga Haidar Bagir al Habsyi, Umar al Seggaf Solo, Husin Abdullah Solo, dll, semuanya Syi’ah. Jadi klaim adanya ijma’ bahwa seluruh Ba’alwi adalah ahlussunnah dan bermadzhab Syafi’i itu jelas tertolak.

Setelah penulis telaah, ternyata Syekh Yusuf al Nabhani memuji nasab Ba Alawi, bukan karena ia telah meneliti nasab tersebut, tetapi karena ia adalah murid dari dua orang yang berasal dari klan Ba’alwi. Syekh Yusuf al Nabhani tercatat sebagai murid dari Ahmad bin Hasan al Athas (w. 1334 H.) dan Hasan bin Muhammad al Habsyi (lihat Wikipedia). Iapun banyak bergaul dengan para Ba’alwi. Selain itu, ia saling berkirim surat dengan kaum Ba’alwi. Dapat ditambahkan pula, bahwa ia mendapatkan banyak referensi untuk kitab yang ditulisnya tersebut, dari koleganya yang seorang ulama Ba Alawi, ia bernama Zainal Abdidin Jamalullail. Sosok tersebut meminjamkan dua buah kitab karya kakeknya yang berjudul “Rahatul Arwah bi Dzikril Fattah” dan hasyiyahnya (lihat kitab Riyadul Jannah h. 23) .

Maka penulis berkesimpulan, yang dinyatakan oleh Syekh Yusuf an-Nabhani tentang adanya ijma bahwa nasab Ba Alawi adalah nasab yang paling sahih, sama sekali tidak sesuai dengan realitas kebenaran yang instrumen pengukurannya telah tersedia. ia mengitsbat Ba’alwi tanpa dalil dan data apapun. Itu semua terdorong oleh semangat subjektifitas karena ia murid dari dua orang yang berasal dari klan Ba’alwi. hal yang sama terjadi di Indonesia, para pembela nasab Ba’alwi yang telah terbukti tidak tersambung kepada Rasulullah itu kebanyakan adalah sisa-sisa anggota FPI, karena pemimpinnya berasal dari klan Ba’alwi. Atau sedikit anak-anak NU yang belajar di Darul Mustafa Yaman atau lembaga milik Ba’alwi lainnya. Begitu juga ia yang masih membela itu, disebabkan karena sudah terlanjur mempunyai menantu atau besan dari klan Ba’alwi, atau alasan-alasan subjektifitas lainnya.

Klan Ba’alwi yang ingin dipanggil habib itu, sudah terbukti bukan keturunan Nabi Muhammad SAW. dari sisi ilmu nasab terputus, dari sisi ilmu sejarah tidak terkonfirmasi, dari hasil tes DNA mustahil sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. lalu, berdasar apa anda masih membelanya? Apakah surga dan isinya yang indah, dengan bunga-bunga berwarna warni, dengan kemewahan tiada tara, dengan bidadari cantik yang menghiasinya, tidak membuat anda tertarik memasukinya, hanya karena ingin membela orang yang mengaku cucu Nabi padahal DNA nya terbukti melenceng ke mana-mana?

IKLAN
Sebelumnya

Masih Relevankah Diskusi Kebangsaan Di Era Polemik Nasab

Berikutnya

Kurtubi Lebak Dan Nasab Palsu Ba’Alwi

Berikutnya

Kurtubi Lebak Dan Nasab Palsu Ba'Alwi

  • Tentang
  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak
Advertisement: 0811-2011-002

Copyright© 2025 .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Berita
  • Islam
  • Kebangsaan
    • Pancasila
    • Bhinneka Tunggal Ika
  • Peradaban
    • Arsitektur
    • Budaya
    • Kearifan
    • Sejarah
  • Opini
  • Tekno
    • Apps
    • Gadget
    • Mobile
    • Startup
  • Internasional
  • Daerah
  • Hukum

Copyright© 2025 .