Cirebon, 22 Maret 2025 – Dalam momentum “Seminar Wawasan Kebangsaan” yang dihadiri berbagai tokoh nasional, pimpinan, serta anggota PWILS, Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan adalah fondasi kokoh bagi kedaulatan serta kemajuan bangsa. Acara yang digelar oleh Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWILS) ini menjadi wadah strategis untuk mengukuhkan komitmen kebangsaan dalam menghadapi tantangan global.
Dalam sambutannya sebagai Penasihat PWILS, Jenderal Dudung menyoroti peran krusial ulama dan laskar perjuangan dalam perjalanan sejarah bangsa. Ia mengingatkan bagaimana para kiai dan pejuang fisabilillah menjadi garda terdepan dalam mempertahankan tanah air, seperti yang tercatat dalam pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya. Baginya, perjuangan tersebut bukan sekadar perlawanan bersenjata melawan penjajah, tetapi juga wujud keteguhan spiritual dan semangat kebersamaan yang luar biasa.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa lemahnya persatuan bangsa di masa lalu menjadi celah bagi kolonialisme untuk bertahan lebih dari tiga abad. Strategi adu domba yang diterapkan penjajah menjadi faktor utama yang memperpanjang masa kolonialisme di Nusantara. Pasca-kemerdekaan, upaya pelemahan persatuan terus terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk infiltrasi ideologi yang bertujuan memecah belah masyarakat.
Dalam konteks geopolitik global, Jenderal Dudung mengingatkan bahwa dinamika internasional dapat berpengaruh terhadap stabilitas nasional. Ia menyoroti konflik di Timur Tengah sebagai pelajaran berharga bagi Indonesia, di mana perpecahan internal sering kali dimanfaatkan pihak luar untuk menguasai sumber daya suatu negara. Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman, Indonesia harus mampu menjaga harmoni sosial serta ketahanan nasional agar tidak terjebak dalam skenario serupa.
Selain itu, Dudung juga menekankan pentingnya dukungan terhadap kepemimpinan nasional. Ia menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming membutuhkan komitmen serta partisipasi aktif seluruh rakyat agar pembangunan nasional berjalan optimal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara serta terus memperkuat semangat persaudaraan demi kemajuan bangsa.
Seminar ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum PWILS Dr. KH. Abbas Billy Yachsy, Waketum PWILS KH Imaduddin Utsman Al Bantani, Tb. Mogy Nurfadhil, serta KH. Tb. Yusuf Al Mubarok. Mereka menyampaikan pandangan dan dukungan terhadap visi kebangsaan yang dibahas dalam forum ini. Dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat menjaga keutuhan NKRI, PWILS berkomitmen untuk terus menjadi benteng pertahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. (DS)